Dunia Islami: Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah

Translate

Minggu, 13 Januari 2013

0

Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah

1. Doa orang yang dizalimi, musafir, dan doa orangtua.
Rasulullah Saw. bersabda, "Tiga orang yang doanya pasti dikabulkan adalah doa orang yang teraniaya, doa orang dalam perjalanan dan doa orangtua untuk anaknya." (HR. Bukhari, Abu Dawud, dan Tirmidzi)
"Doa orang yang teraniaya akan dikabulkan Allah. Bila ia seorang yang durhaka, kedurhakaannya berpulang hanya pada dirinya." (HR. Ahmad dan Bazzar)
"Doa orangtua itu dapat menembus hijab (pembatas antara makhluk dan Allah)." (HR. Ibnu Majah)
2. Doa orang yang berpuasa dan Imam (pemimpin) yang adil.
"Tiga orang yang doanya tidak ditolak: orang yang puasa saat berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang mazlum (teraniaya)." (HR. Tirmidzi)
"Bagi orang yang berpuasa, saat berbuka ada doa yang mustajab." (HR. Nasa'i)
3. Doa orang yang banyak berzikir kepada Allah.
"Tiga orang yang doanya tidak ditolak oleh Allah Azza wa Jalla: orang yang banyak berzikir kepada Allah, orang yang teraniaya, dan pemimpin yang adil." (HR. Baihaqi)
4. Doa orang yang mendoakan saudaranya dari kejauhan dan doa anak untuk orangtuanya. 
"Empat orang yang doanya dikabulkan: pemimpin yang adil, seorang yang mendoakan saudaranya dari kejauhan, doa orang yang teraniaya, dan seorang yang mendoakan orangtuanya." (HR. Abu Nu'aim)
"Doa orang yang tidak ada hijab antara keduanya dengan Allah: doa orang yang teraniaya, dan doa seseorang untuk saudaranya di kejauhan." (HR. Thabrani)
"Doa orang yang paling mustajab ialah doa seseorang untuk saudaranya yang saling berjauhan." (HR. Bukhari, Abu Daud, dan Tirmidzi)
“Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.”(HR. Muslim)
"Doa seorang muslim untuk saudaranya di seberang sana sungguh mustajab. Di kepalanya ada malaikat yang ditugasi oleh Allah untuk mengucapkan 'amin' setiap kali ia mendoakan kebaikan buatnya. Malaikat itu juga berkata: 'Dan bagimu juga seperti itu'." (HR. Bukhari dan Ahmad)
"Doa seseorang untuk saudaranya dikejauhan tidak akan ditolak." (HR. Bazzar)
Abu Bakar Ash-Shiddiq pernah berkata, "Doa ikhwah fillah adalah mustajab." (HR. Bukhari)
5.Doa yang berhaji, umrah, berperang di jalan Allah, dan yang sakit.
"Lima orang yang doanya dikabulkan dengan cepat: orang yang dizalimi sampai ia mendapatkan kemenangan atau pertolongan, orang yang melaksanakan haji hingga ia pulang, orang yang berperang sampai ia kembali ke kampung halamannya, orang yang sakit hingga sembuh, dan seseorang yang mendoakan saudaranya di kejauhan." (HR. Baihaqi)
"Jika seseorang dari kamu berihram, ucapkanlah 'amin' atas doanya. Manakala ia membaca 'Allahummaghfirlii' (ya Allah, ampunilah aku), hendaklah ia mengucapkan 'amin'. Janganlah ia mengutuk binatang atau seseorang, karena doa kutukannya itu dikabulkan Allah. Bila dia berdoa untuk kebaikan orang-orang yang beriman, niscaya akan dikabulkan." (HR. Dailami)
"Jamaah haji dan umrah adalah tamu Allah. Jika mereka berdoa, pasti dikabulkan, dan manakala mereka beristighfar (memohon ampun), niscaya mereka diampuni." (HR. Ibnu Majah)
"Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang menunaikan ibadah haji dan umrah, mereka adalah tamu Allah. Allah telah menyeru mereka, dan mereka pun menyambutnya. Jika mereka meminta kepada Allah, Allah pun memperkenankan permohonan mereka." (HR. Ibnu Majah dan Bazzar)
6. Doa orang yang sakit dan terkena musibah
"Jika engkau menjenguk orang sakit, mintalah kepadanya agar ia berkenan mendoakanmu, karena doanya seperti doa malaikat." (HR. Ibnu Majah)
"Jenguklah orang-orang sakit, dan mintalah kepada mereka agar berkenan mendoakanmu, karena doa orang sakit itu mustajab dan dia diampuni atas dosanya." (HR. Thabrani dan Baihaqi)
"Manfaatkanlah doa atau permohonan mukmin yang terkena musibah." (HR. Sa'id bin Manshur dalam Sunan-nya)
"Orang yang terkena musibah, doanya dikabulkan." (HR. Dailami)
"Doa orang yang sakit tidak ditolak sampai ia sembuh." (HR. Ibnu Abid Dunya dan Baihaqi)
7. Berdoa di saat lapang dan senang 
"Barangsiapa yang doanya ingin dikabulkan ketika tertimpa kesusahan dan mendapat cobaan, hendaklah ia banyak berdoa ketika senang." (HR. Tirmidzi dan Hakim)
8. Doa penolong orang kesusahan
"Siapa saja yang menginginkan doanya dikabulkan dan dihilangkan kesusahannya, hendaklah ia membantu (memberikan solusi) orang yang kesusahan." (HR. Ahmad)
9. Doa orang yang telah tua tetapi istiqomah mengikuti sunnah
"Sesungguhnya Allah malu untuk tidak mengabulkan permintaan seorang mukmin yang telah tua manakala ia istiqomah menetapi sunnah." (HR. Thabrani)
10. Doa penghafal Al-Qur'an
"Penghafal Al-Qur'an mempunyai doa yang ketika dibaca akan dikabulkan." (HR. Baihaqi)
11.Doa berjamaah
"Tidaklah berkumpul sekelompok orang (muslim) kemudian sebagian dari mereka berdoa dan diamini oleh sebagian yang lain kecuali Allah mengabulkannya." (HR. Hakim)
"Tidaklah berkumpul tiga orang sambil berdoa melainkan berhak bagi Allah untuk tidak menolak tangan mereka (yang mereka tengadahkan)." (HR. Abu Nu'aim)

0 komentar:

Posting Komentar

Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah


1. Doa orang yang dizalimi, musafir, dan doa orangtua.
Rasulullah Saw. bersabda, "Tiga orang yang doanya pasti dikabulkan adalah doa orang yang teraniaya, doa orang dalam perjalanan dan doa orangtua untuk anaknya." (HR. Bukhari, Abu Dawud, dan Tirmidzi)
"Doa orang yang teraniaya akan dikabulkan Allah. Bila ia seorang yang durhaka, kedurhakaannya berpulang hanya pada dirinya." (HR. Ahmad dan Bazzar)
"Doa orangtua itu dapat menembus hijab (pembatas antara makhluk dan Allah)." (HR. Ibnu Majah)
2. Doa orang yang berpuasa dan Imam (pemimpin) yang adil.
"Tiga orang yang doanya tidak ditolak: orang yang puasa saat berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang mazlum (teraniaya)." (HR. Tirmidzi)
"Bagi orang yang berpuasa, saat berbuka ada doa yang mustajab." (HR. Nasa'i)
3. Doa orang yang banyak berzikir kepada Allah.
"Tiga orang yang doanya tidak ditolak oleh Allah Azza wa Jalla: orang yang banyak berzikir kepada Allah, orang yang teraniaya, dan pemimpin yang adil." (HR. Baihaqi)
4. Doa orang yang mendoakan saudaranya dari kejauhan dan doa anak untuk orangtuanya. 
"Empat orang yang doanya dikabulkan: pemimpin yang adil, seorang yang mendoakan saudaranya dari kejauhan, doa orang yang teraniaya, dan seorang yang mendoakan orangtuanya." (HR. Abu Nu'aim)
"Doa orang yang tidak ada hijab antara keduanya dengan Allah: doa orang yang teraniaya, dan doa seseorang untuk saudaranya di kejauhan." (HR. Thabrani)
"Doa orang yang paling mustajab ialah doa seseorang untuk saudaranya yang saling berjauhan." (HR. Bukhari, Abu Daud, dan Tirmidzi)
“Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.”(HR. Muslim)
"Doa seorang muslim untuk saudaranya di seberang sana sungguh mustajab. Di kepalanya ada malaikat yang ditugasi oleh Allah untuk mengucapkan 'amin' setiap kali ia mendoakan kebaikan buatnya. Malaikat itu juga berkata: 'Dan bagimu juga seperti itu'." (HR. Bukhari dan Ahmad)
"Doa seseorang untuk saudaranya dikejauhan tidak akan ditolak." (HR. Bazzar)
Abu Bakar Ash-Shiddiq pernah berkata, "Doa ikhwah fillah adalah mustajab." (HR. Bukhari)
5.Doa yang berhaji, umrah, berperang di jalan Allah, dan yang sakit.
"Lima orang yang doanya dikabulkan dengan cepat: orang yang dizalimi sampai ia mendapatkan kemenangan atau pertolongan, orang yang melaksanakan haji hingga ia pulang, orang yang berperang sampai ia kembali ke kampung halamannya, orang yang sakit hingga sembuh, dan seseorang yang mendoakan saudaranya di kejauhan." (HR. Baihaqi)
"Jika seseorang dari kamu berihram, ucapkanlah 'amin' atas doanya. Manakala ia membaca 'Allahummaghfirlii' (ya Allah, ampunilah aku), hendaklah ia mengucapkan 'amin'. Janganlah ia mengutuk binatang atau seseorang, karena doa kutukannya itu dikabulkan Allah. Bila dia berdoa untuk kebaikan orang-orang yang beriman, niscaya akan dikabulkan." (HR. Dailami)
"Jamaah haji dan umrah adalah tamu Allah. Jika mereka berdoa, pasti dikabulkan, dan manakala mereka beristighfar (memohon ampun), niscaya mereka diampuni." (HR. Ibnu Majah)
"Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang menunaikan ibadah haji dan umrah, mereka adalah tamu Allah. Allah telah menyeru mereka, dan mereka pun menyambutnya. Jika mereka meminta kepada Allah, Allah pun memperkenankan permohonan mereka." (HR. Ibnu Majah dan Bazzar)
6. Doa orang yang sakit dan terkena musibah
"Jika engkau menjenguk orang sakit, mintalah kepadanya agar ia berkenan mendoakanmu, karena doanya seperti doa malaikat." (HR. Ibnu Majah)
"Jenguklah orang-orang sakit, dan mintalah kepada mereka agar berkenan mendoakanmu, karena doa orang sakit itu mustajab dan dia diampuni atas dosanya." (HR. Thabrani dan Baihaqi)
"Manfaatkanlah doa atau permohonan mukmin yang terkena musibah." (HR. Sa'id bin Manshur dalam Sunan-nya)
"Orang yang terkena musibah, doanya dikabulkan." (HR. Dailami)
"Doa orang yang sakit tidak ditolak sampai ia sembuh." (HR. Ibnu Abid Dunya dan Baihaqi)
7. Berdoa di saat lapang dan senang 
"Barangsiapa yang doanya ingin dikabulkan ketika tertimpa kesusahan dan mendapat cobaan, hendaklah ia banyak berdoa ketika senang." (HR. Tirmidzi dan Hakim)
8. Doa penolong orang kesusahan
"Siapa saja yang menginginkan doanya dikabulkan dan dihilangkan kesusahannya, hendaklah ia membantu (memberikan solusi) orang yang kesusahan." (HR. Ahmad)
9. Doa orang yang telah tua tetapi istiqomah mengikuti sunnah
"Sesungguhnya Allah malu untuk tidak mengabulkan permintaan seorang mukmin yang telah tua manakala ia istiqomah menetapi sunnah." (HR. Thabrani)
10. Doa penghafal Al-Qur'an
"Penghafal Al-Qur'an mempunyai doa yang ketika dibaca akan dikabulkan." (HR. Baihaqi)
11.Doa berjamaah
"Tidaklah berkumpul sekelompok orang (muslim) kemudian sebagian dari mereka berdoa dan diamini oleh sebagian yang lain kecuali Allah mengabulkannya." (HR. Hakim)
"Tidaklah berkumpul tiga orang sambil berdoa melainkan berhak bagi Allah untuk tidak menolak tangan mereka (yang mereka tengadahkan)." (HR. Abu Nu'aim)